Minyak Goreng Langka, Salah Siapa?

Minggu, 13 Maret 2022 | 16:01:21 WIB

Tembilahan- Dari manakah saya akan memulai tulisan ini, karena saya belum pernah menulis sebelumnya dan ini adalah menjadi tulisan pertama saya, tulisan ini lebih tepatnya adalah ungkapan kegelisahan hati yang lama terpendam.

Kegelisahan ini mengenai tentang hidup kita bernegara walaupun saya bukan siapa-siapa tetapi saya adalah warga negara yg mempunyai hak yang sama, hak menyatakan pendapat yang dilindungi Undang-undang.

Banyak hal yang menjadi perhatian tetapi saya secara khusus akan lebih spesifik membahas hal yang cukup viral belakangan ini menjadi topik hangat di masyarakat yaitu kelangkaan minyak goreng.

Mengapa minyak goreng, karena minyak goreng telah menjadi kebutuhan primer kita, dari masyarakat biasa sampai masyarakat elite, dari kaya sampai yang miskin pasti membutuhkan minyak goreng, hampir semua yang kita makan semua berkaitan dengan minyak goreng dan hampir tidak ada barang subtitusinya.

Terkait dengan fenomena yang saya maksud adalah tentang kelangkaan minyak goreng pertanyaan saya apa yang sebenarnya terjadi, ironi memang kita bisa melihat tanah kita terutama di Riau hampir seluruhnya di tanam dengan sawit, kita mengakui bahwa memang terjadi kenaikan harga cpo yang mana itu merupakan bahan baku utama minyak goreng tetapi apakah hal itu saja yang membuat langkanya minyak goreng, tentu tidak.

Hal yang menjadi penyebab utama adalah tidak adanya minyak goreng itu sendiri dipasaran tentu ini teori permintaan penawaran ekonomi akan berlaku.
Menurut analisa saya setidaknya ada beberapa faktor yang menyebabkan harga minyak goreng mengalami kenaikan yaitu :

1. Harga bahan baku (CPO) yang naik
2. Barang yang beredar sedikit
3. Tidak adanya barang pengganti
4. Peran pemerintah yang masih sedikit
5. Adanya Penimbunan minyak goreng
6. Permainan nakal para pengusaha

Mungkin itulah analisis dari saya tentu ini semua bersifat prediksi, tetapi terlepas dari itu semua ada satu hal yang terlupakan oleh kita bahwa imbas dari masalah ini ada juga berkah yang  selalu diam yaitu petani sawit dan yang memiliki kebun sawit rata-rata tersenyum dengan harga sawit yang saat ini sudah hampir mencapai Rp. 4000.

Eri Zulapri
Penulis Adalah Alumni universitas Riau Jurusan Pendidikan Ekonomi saat ini Menjabat Direktur Utama Media Online Cemerlang News

Terkini